Konsep Bela Diri

Thursday, September 17, 2009.

SEJARAH BERDIRINYA ORGANISASI JU – JITSU BANTARAN ANGIN

ISHIKAWA KYUSHIN RYU INDONESIA


Seni bela diri atau seni berperang adalah sistem praktek dan tradisi dikodifikasikan pelatihan untuk tempur. Mereka mungkin belajar karena berbagai alasan, Bela Diri berbagi satu tujuan:

  • Untuk fisik : Mengalahkan orang lain dan bisa juga untuk membela diri sendiri atau orang lain dari ancaman fisik. Selain itu, beberapa seni bela diri dikaitkan dengan kepercayaan seperti Hindu, Buddha, Taoisme, Konghucu atau Shinto, sementara yang lain mengikuti suatu kode kehormatan. Banyak juga Seni bela Diri dipraktekkan kompetitif, paling umum sebagai olahraga bertarung, tetapi juga dapat mengambil bentuk sebagai tarian.


Dalam budaya populer, istilah seni bela diri sering secara khusus mengacu pada sistem pertempuran yang berasal dari budaya asia
terutama seni bela diri Asia Timur. Di sini saya mengangkat seni beladiri BANTARAN ANGIN JU JITSU , yang mana bela diri ini yang di kembangkan oleh keluarga besar saya.


APA ITU BELA DIRI JU JITSU :

Jujutsu (bahasa Jepang: 柔術, jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang. Tidaklah betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja. Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri.

Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang. Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan.

Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan di zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan di zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).

Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).

Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BELADIRI JU JITSU BANTARAN ANGIN :

PONOROGO .TH 1960

Organisasi Beladiri saat itu belum belum ada yang muncul secara bai dan tertib di kabupaten Ponorogo. Dasarnya hanyalah masih sangat tradisional,seorang figure dikatakan sebagai pelatih beladiri bila banyak orang mendengar atau melihat sendiri orang tersebut mendemostrasikan gerakan gerakan phisiknya di hadapan orang banyak , dan membuat mereka berdecak kagum atas kemampuan yang telah dilakukan nya.

Belum dikenal secara rinci apa itu beladiri ?. Beberapa pemuda yang saat itu tergerak hatinya ingin mendalami apa itu beladiri , antara lain :

1. Djushoa Pintor Maruhum Sitompul

2. Bambang Supriyanto

3. Bambang Supriyanto Caesar

4. Firman Halumoan Pauba Sitompul

Berbagai macam beladiri dipelajari mereka mulai Pencak Silat, Tinju, Karate , Judo ( dua yang terakhir )saat itu masih asing bagi mereka, segala daya kemampuan fisik dan mental berlatih untuk dapat memilikinya dengan keterbatasan tingkat kemampuan yang dimiliki, saat itu karna masih duduk di bangku Sekolah Rakyat.

Usia sekolah (SMP) saat itu mereka telah sedikit meningkat kemampuan phisik dan pengetahuan phisik dan pengetahuannya karna tiada hari tanpa lari dan latihan fisik .R Suetopo seorang mantan anggota HEIHO dan seorang tentara arteleri saat itu (kapten). Melhat potensi dan kemauan keras dari mereka berempat ,memberikan sedikit bimbingan pengetahuan beladiri saat itu kepada mereka.

POPSI ( Pekan Olahraga Pelajar Sluruh Indonesia) saat itu menyelenggarakan event lomba dan pertandingan di kota madiun , saat itu mereka sedang giat berlatih judo dan gulat , Saya ( Bambang Supriyanto) saat itu selalu dikirim lewat nomor Atletik sebagai atlit Tolak Peluru dari sekolah ,merangkap ikut Beladiri Judo dan Gulat, saya ( Bambang Supriyanto) saat itu selalu dikirim ke nomor Atletik sebagai atlit Tolak Pluru dari sekolah merangkap ikut beladiri judo dan gulat saat itu, hasilnya cukup memuaskan dari Kab Ponorogo.

Berdasar pada pengalaman di atas maka kami memiliki keinginan untuk mendirikan organisasi beladiri Perguruan Judo Bantaran Angin kurang lebih 1963, ada sambutan baik di kalangan masyarakat , dengan bukti bahwa banyak anak anak muda yang berlatih dan iut di dalamnya , juga dapat berkembang dalam arti yang positif.

Nama Bantaran Angin dikenal di wilayah Ponorogo sebagai Organisasi beladiri di samping beladiri lain , dapat bekerjasama antar organisasi beladiri dengan baik dan damai.

Tahun 1970

Tidak lupa kepengurusan organisasi di susun dan di tata sejalan perjalanan pendidikan yang tidak boleh berhenti dari SMP ke SMA oleh karnanya tuntutan pendidikan pun juga di lanjutkan

a) DPM Sitompul

§ Melanjutkan ke AKABRI Kepolisian Sukabumi terakhir menjabat Gub. PTIK Ir Jen Pol

b) Bambang Supriyanto

§ Melanjutkan ke STO Surakarta th 1972 – 1974

§ Guru OR SMK N I JENANGAN Ponorogo

§ Pensiun July 2010

c) Bambang Supriyanto Caesar

§ Fak. Kedokteran UNAIR

§ Dokter Spesialis Radiologi

Organisasi berjalan dan berkembang terus dengan menghasilkan kader – kader penerus:

§ Drs Heru Nurcahyo. IKIP Surabaya

§ Drs Heru Winoto IKIP Jakarta

Sebagai tokoh yang dapat di andalkan Ketua Umum “ Pengurus Judo Bantaran Angin” adalah Let Kol Polisi H.J.Hutagaol dimana dengan kepemimpinan beliau Bantaran angina dapat berkembang pesat dan mantap

Berbagai acara Tournamen, Kejuaraan di selenggarakan di Ponorogo, Surabaya, latihan bersama (GASHUKU), demikian pula acara rutin kenaikan sabuk / tingkatan dilaksanakan di Jakarta (Cibubur). Jawa Timur mengenal nama Bantaran Angin mulai Surabaya ,Tulung Agung, Pasuruan, Madura, Lumajang

Tahun 1980

Inisiatif Drs. D.P.M Sitompul SH.MH dari nama perguruan Judo Bantaran Angin di nasionalkan menjadi Institut Ju Jitsu Indonesia kurang lebih di tahun 1983. tetap Ketua Umum IJI Pusat saat itu beliau Bpk H.J.Hutagaol.

Perubahan – perubahan organisasi selalu dilakukan sejalan dengan perkembangan organisasi :

  1. Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga Organisasi, Inventarisasi materi latihan sampai ke program – program latihan per jenjang
  2. Tingkat kepandaian
  3. Materi – materi Ujian kenaikan sabuk
  4. Praturan pertandingan di susun dan dibuat standart
  5. Jenjang pelaksanaan pertandingan mulai dari cabang ,daerah sampai nasional

Kendala , kekurangan dan kelemahan masih banyak di dapati , mudah mudahan seterusnya dapat di benahi.

Penulis dalam hal ini :

Nama : Drs . Bambang Supriyanto

Status : - Lulusan STO Skrt 1974

- Guru OR SMK N I Jenangan Ponorogo, mulai tahun 1976 sampai th 2010

Tempat Tgl Lahir : Ponorogo 8 Juni 1950

Mengikuti perjalanan sejarah organisasi Ju Jitsu sejak awal ikut MENDIRIKAN dari Judo Bantaran Angin ke Ju Jitsu Bantaran Angin hingga Institut Ju Jitsu Indonesia . Sebagai Pengurus Yayasan IJI terakhir tahun 2004, sebagai Penasehat , kemudian MENGUNDURKAN DIRI dari Yayasan IJI sebagai “Penasehat“ tanggal 02 Januari 2007 dengan no surat no 01/Yayasan IJI/IX/2005.

Mengawali kegiatan organisasi beladiri agar nama “BANTARAN ANGIN” dikenal lagi dengan organisasi “ Ju Jitsu Bantaran Angin I Kyushin Ryu Indonesia”. Mengandalkan Putra – putra kami sebagai generasi penerus Bantaran Angin:

- Aris Dwianto Sanjoyo tahun 1983

- Gilar Triwira Prakasa tahun 1990

Sebagai selanjutnya agar tetap dikenal dan dikenangnya nama “Bantaran Angin” tidak terhentinya serta sebagai pertimbangan yang tidak terhentinya serta berbagai pertimbangan yang telah kami lakukan . Adapun bukti kegiatan kami sejak awal sampai pengunduran diri dari Yayasan IJI , serta kegiatan “ Ju Jitsu Bantaran Angin I Kyushin Ryu Indonesiadapat kami datakan sebagai berikut :

Kedua anak kami , tergembleng dengan latihan 2 yang cukup intensif sehingga selalu dapat mengikuti pertandingan Ju Jitsu sejak tahun, mereka dapat di siapkan untuk bertanding , dengan selalu jadi juara di samping mereka meneruskan jenjang pendidikan formalnya.

- Aris Dwianto Sanjoyo ke S1 PGSD IKIP PGRI Madiun

- Gilar Triwira Prakasa tahun 1990 ke S1 UNM di Fak Ilmu Kependidikan /Penjaskes OR

3 Comentários:

Unknown said...

Dojo di tangerang di mana ya ?boleh minta alamatnya?

Unknown said...

Dojo di Bandung atau di jogja ada ngak ya ,tolong infonya

Unknown said...

Assalamualaikum... Salam dari pencak silat BANTARAN ANGIN NTB, yg di bimbing guru besar kami bapak ISNANDI WIJAYA S.Pd, beliau berasal dari jawa..🙏🙏

Post a Comment

 
BANTARAN ANGIN CLUB © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |